Sinopsis
Novel
Judul :
He Loves Her Till The End
Pengarang
: Monica Petra
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
.
Suatu pagi Gadis terbangun dari tidurnya bukan karena jam beker ataupun
alarm dari HP Gadis, melainkan bunyi suara bel sepeda mini Reno, lalu Gadis
langsung mempersiapkan diri meskipun agak males-malesan, dia bergegas karena Mama
dari lantai bawah sudah memanggi-manggil Gadis, yah, mau tidak mau gadis harus
turun. Meskipun sebenarnya malas. Lalu Gadis turun dan menemui Reno, dan
meminta maaf, bahwa Gadis tidak bisa jalan bareng Reno kesekolah, karena Gadis
sudah ada janji dengan Yustian, alangkah baiknya Reno, dia mengizinkan Gadis
tanpa mencurigai Gadis sedikitpun, yah, begitulah gadis.
Reno adalah pacar sekaligus tetangga Gadis. Mereka berbeda sekolah dan
berbeda jurusan. Gadis anak IPS sedangkan Reno anak IPA. Gadis sebenarnya malu
pacaran dengan Reno, karena cowok itu begitu jadul dan memalukan. Jadi, Gadis
menyembunyikannya dari teman-temannya bahwa ia sudah mempunyai pacar yakni
Reno. Berawal dari Reno yang suka mengunjungi dan menyewa buku di perpustakaan
milik orangtua Gadis. Lama-kelamaan mereka saling kenal dan suka. Punya
persamaan suka membaca buku fiksi dan akhirnya Gadis menembak Reno. Sebenarnya
Gadis merasa menyesal, tapi berhubung Gadis tahu, kalau Reno kayaknya sampai
dunia kiamat pun gak akan berani nembak dia.
Saat muncul Yustian yang keren dan tajir, hati gadis terbelah dua. Anak
basket vs kutu buku, apalagi Yustian bisa mengantar jemput gadis naik mobil,
sementara Reno hanya dapat mengantar Gadis menggunakan sepeda mini.
Saat itu, Yustian mengajak Gadis untuk datang melihatnya di pertandingan
basket nanti sore melawan sekolah lain. Gadis langsung ingat Reno, bahwa jatah
ia dengan Reno adalah jam empat sampai jam lima sore. Akhirnya Gadis menyetujui
bahwa ia akan datang ke pertandingan setelah menemani Reno. Sorenya, meskipun
Gadis hampir terlambat melihat pertandingan, tapi akhirnya ia bisa melihat dan
dapat menyemangati Yustian yang sepertinya tadi kurang bersemangat. Tapi,
setelah Gadis menyemangatinya, Yustian menjadi lebih semangat dan akhirnya bisa
lolos ke babak selanjutnya. Untuk merayakan lolosnya Yustian, ia mengajak
Gadis,Vina dan Boy makan malam di restoran dan Gadis meng-iya kannya, meskipun
Gadis mempunyai kencan dengan Reno.
Suatu hari, saat pertandigan basket melawan sekolah lain lagi, Yustian
meminta Gadis untuk datang lagi. Akan tetapi Gadis terlambat berangkat karena
ia membantu Reno mengerjakan LKS Sejarahnya. Akhirnya saat Gadis datang,
pertandingan selesai dan tim basket Yustian kalah. Kekalahan ini disebabkan
karena Yustian yang tidak berkonsentrasi karena Gadis yang tak kunjung datang.
Gadis yang tau itu segera meminta maaf kepada Yustian.
Keesokan harinya, Gadis menunggu Yustian, tapi karena tak kunjung datang,
akhirnya Gadis naik angkot. Saat angkotnya berjalan dengan miring, tiba-tiba
ada sedan yang melaju tepat di sisi angkot itu. Sebenarnya bukan hal yang
fantastis, tapi masalahnya pengemudi sedan itu membuka kaca jendela mobilnya lantas
berteriak-teriak agar Gadis cepat turun dari angkotnya. Karena Gadis tidak
nyaman, akhirnya Gadis turun dari angkot dan Yustian menghampirinya untuk
berangkat sekolah bersama-sama.
Malam itu, Ringtone With-You nya Jessica Simpson terdengar dari ponsel
Gadis yang diletakkannya didekat bantal. Gadis dengan mata terpejam berusaha
menggapai-gapai ponselnya. Sejenak bunyi ponsel itu mengingatkan Gadis akan apa
yang mungkin terjadi. Yah, tentu saja ia tidak lupa. Hari ini pukul 00.00 tepat
tanggal 18 Januari adalah hari ulangtahunnya ke delapan belas. Kira-kira siapa orang pertama yang memberiku
ucapan selamat? Pikir Gadis sambil melihat nama yang tertera di layar
monitor dengan mata memincing. Lalu, seulas senyum penuh kebahagiaan terkembang
di bibirnya saat tahu siapa orang itu. Rasanya tak percaya. Yustian menelponnya
malam itu. Mendengar suara Yustian yang begitu dan menenangkan membuat gadis
langsung tersadar sepenuhnya. Ia tersenyum mendengar harapan-harapan Yustian.
Meskipun sederhana, itu cukup. Dan Gadis selalu dapat merasakan ketulusan yang
diberikannya. Ia bahkan hampir menangis.
Sepulang sekolah, Gadis mentraktik Vina, Boy dan juga Yustian di Pizza Hut.
Memang jahat dia tidak mengundang Reno, tapi jika Reno diajak pun pasti dia
tidak bisa. Mungkin dia ada praktikum. Sementara dirumah Gadis, Reno, Mbak
Putri dan Mama menanti kepulangan Gadis dengan tak sabar. Sudah pukul 14.10.
Reno yang baru pulang sekolah sudah mulai keroncongan. Tapi, saat Gadis
menelpon Mamanya, karena mempunyai acara bersama-sama temannya. Maka, Mama
Gadis menyuruh Reno untuk makan dulu. Tapi Reno masih setia menunggu Gadis
hingga pulang dan makan bersama.
Sesampainya Gadis dirumah, rupanya Reno masih setia menunggu Gadis. Saat
itu Gadis malas menemani Reno makan, akan tetapi setelah disuruh Mbak Putri
untuk menemaninya, Gadis akan menemani Reno setelah mandi. Saat selesai mandi,
ternyata Reno sudah pulang duluan. Karena waku sudah menunjukkan pukul 5, Gadis
segera bersiap-siap untuk pergi “kencan” dengan Yustian. Saat “kencan” rupanya Yustian
menembak Gadis. Karena Gadis bingung ingin menjawab apa, akhirnya Gadis meminta
Yustian agar dia menjawabnya seminggu lagi. Gadis bingung harus menerima
Yustian, cowok yang sering mengisi hidupya, atau Reno, pacarnya yang baik dan
selalu setia dengannya.
Saat pulang dari “kencannya” Gadis teringat akan janjinya terhadap Reno
yang akan menemaninya. Gadis cepat-cepat berlari ke rumah Reno. Sesampainya
disana, rupanya Reno ketiduran di sofa. Disana sudah tersiap Kue ulang tahun
bertuliskan “Gadis” dengan delapan belas lilin kecil disekitarnya. Balon
disekitarnya seukuran buah melon juga sudah bertebaran memenuhi ruangan.
Tiba-tiba Reno terbangun, Reno senang akan kedatangan Gadis, mereka pun
merayakan ulang tahun Gadis meskipun Gadis memiliki rasa bersalah terhadap
Reno. Reno terlalu setia dengannya. Sedangkan Gadis, merasa bimbang. Karena ia
merasa menduakan Reno.
Seminggu telah berlalu. Gadis memutuskan untuk menolak Yustian. Yustian
yang mendengarnya langsung marah dan kecewa. Karena Gadis tak sanggup menahan
tangisnya, ia pun berlari ke gerbang sekolah. Saat itu ia melihat Reno sudah
menunggunya. Tak tunggu lama. Ia segera naik vespa Reno. Ya, sepeda mini Reno
berganti menjadi vespa tua milik ayahnya.
Tapi suatu hari Yustian mengetahui bahwa Reno pacar gadis, Yustian kaget
mendengar itu. Berawal Yustian ke rumah Gadis untuk meminta maaf, tetapi tidak
ada Gadis. Adanya Mbak Putri. Mbak Putri pun menyeritakan semua tentang Gadis.
Termasuk Gadis sudah mempunyai pacar, yakni Reno. Yustian yang tau langsung menelpon
Reno dan bilang bahwa dia akan merebut Gadis dari Reno.
Suatu hari Reno nekat menghampiri Gadis ke kelas nya dan memberikan kue
kepada Gadis dan teman-temannya, yah pasti lah Gadis diejek oleh teman-temannya
apalagi Kartika, karena tak tahan dengan perlakuan teman-temannya, Gadis
menarik Reno duduk di taman yang hanya orang-orang lalui ketika datang dan
pulang sekolah, karena sudah tidak tahan menahan perasaan yang dia rasakan,
gadis akhirnya mengatakan kalau dia ingin mengakhiri hubungan mereka, yah,
namanya juga Reno, dia hanya bisa diam dan menerima keputusan yang dimbil Gadis.
Setelah Reno dan Gadis putus, Gadis dan Yustian pun jadian. Tapi, saat
menjadi pacarnya Yustian, Gadis merasa agak risih terhadap yustian. Yustian
sering memegang tangan Gadis, memeluknya, sampai-sampai Yustian ingin
menciumnya tapi ditolak oleh Gadis. Selama ia dan Reno jadian, ia tak pernah
berpegangan tangan sekalipun.
Tibalah hari valentine, Yustian dan Gadis pun tak ketinggalan untuk
merayakan hari itu, tetapi siapa sangka ternyata Yustian meminta hal yang tak
disangka oleh Gadis, karena Gadis ketakutan, ia memutuskan untuk langsung
pulang tanpa izin dengan Yustian, setelah kejadian pasca valentine tersebut,
Gadis memergoki Yustian jalan bersama cewek lain. Betapa kalutnya Gadis, lalu
ia menghampiri Yusian dan mendaratkan tamparan ke mukanya. Akhirnya Gadis
berniat untuk putus dengan Yustian. Rupanya, Yustian hanya ingin mencari
kepuasan sendiri.
Sang waktu bergulir dengan cepat. Gadis mengalihkan perhatiannya pada ujian
yang hampir tiba. Waktu itu, saat pulang sekolah, Gadis melewati toko penyewaan
DVD dan VCD yang biasa dikunjungi oleh Reno. Di luar rencana, Gadis masuk ke
toko penyewaan VCD itu. Gadis tidak ingin meminjam VCD, melainkan hanya bernostalgia
saja. Tanpa sengaja, ia melihat Reno sedang memilih VCD yang akan disewanya.
Sekarang penampilan Reno agak berubah. Ia sudah tak memakai kacamata lagi. Ia
menggantinya menggunakan lensa kontak. Setelah Reno selesai menyewa VCD, Entah
kenapa, ini untuk pertama kalinya, Gadis meminta Reno untuk mengantarnya
pulang. Gadis tak malu dibonceng sepeda mini oleh Reno. Gadis menangis
sepanjang jalan.
Hari-hari berikutnya Gadis sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi SPMB
nasional. Berbagai bimbel dia ikuti. Ajakan Vina pun ditolak karena ada bimbel.
Namun, Gadis dikagetkan oleh Mamanya bahwa Reno akan pergi ke Australia untuk
melanjutkan pendidikannya karena mendapat beasiswa. Reno akan berangkat
sebentar lagi. Tanpa pikir panjang, Gadis langsung berangkat ke Bandara untuk
mengucapkan selamat tinggal ke Reno. Saat di Bandara, Gadis bertemu Vina dan
Kartika, mereka rupanya menjemput Gadis di Bandara setelah tadi mereka
menjemput di rumah Gadis yang bermaksud untuk mengajak Gadis bolos bimbel.
Gadis pun bingung mencari-cari Reno. Akhirnya mereka bertemu. Gadis memarahi
Reno karena tidak bilang-bilang bahwa ia akan pergi meninggalkannya lama dan
Gadis meminta maaf atas salahnya selama ini yang tidak bisa menerimanya apa
adanya. Dan untuk terakhir kali, Gadis meminta Reno untuk memeluknya. Gadis
tampaknya fall in love lagi pada
Reno. Reno melepas pegangan kereta dorong koper-kopernya dan berjalan ke arah
Gadis kemudian memeluknya erat. Gadis menangis dalam pelukan hangat Reno.
Setelah beberapa bulan kemudian, Gadis mendapatkan surat dari perth. Sudah
sekian puluh ribu kali Gadis membaca kartu pos itu. “Gadis, apa kabarmu sekarang? Aku khawatir karena kamu nggak pernah
kasih kabar;) Aku tahu, tanah yang kita pijak tidak lagi sama, awan yang kita
naungi juga berbeda. Disaat aku melihat awan seputih kapas, mungkinkah kamu di
sana justr melihat awan kelabu? Satu hal, Dis, aku pengen kamu tau.. I love you till the end..”
Unsur Intrinsik :
Tema : Romance
(Percintaan)
Tokoh : Gadis (tidak
setia, bimbang, mudah berpindah ke lain hati, mudah menyesal, susah menerima
keadaan orang lain, baik, tidak tegaan), Reno (setia, pasrah, baik, pintar, pekerja
keras), Yustian (egois, romantis), Vina (suka meremehkan, baik), Boy (kadang
baik), Kartika (kadang baik, suka meremehkan, kadang suka pamer), Mbak Putri (bijaksana,
humoris), Mamanya Gadis (bijaksana, baik)
Setting tempat : Rumah Gadis, Rumah Reno, Kantin Sekolah, Ruang
Kelas, Rumah Yustian, Jalan raya, Pizza Hut, Bandara
Setting
waktu : Pagi, Siang, Sore, Malam
Alur : Gadis mempunyai pacar bernama Reno.
Tetapi hatinya berkata bahwa ia menyukai Yustian. Tetapi karena tidak tega, ia
masih melanjutkan pacarannya. Tapi karena suatu kejadian ia dan Reno akhirnya
putus dan Gadis pun berpacaran dengan Yustian. Tetapi saat mereka pacaran,
Gadis merasa tidak nyaman dengan perlakuan Yustian kepadanya. Pada suatu saat,
Gadis mempergoki Yustian sedang jalan dengan cewek lain. Gadis yang tau akan
kejadian ini langsung memarahi Yustian dan Gadis pun ingin putus dengannya. Pasca
putus, Gadis menyesal karena telah menyia-nyiakan cinta Reno yang tulus. Hingga
suatu ketika saat Reno akan melanjutkan beasiswanya, Gadis merasa terpukul akan
kepergiannya. Rupanya Gadis mulai fall in
love lagi dengan Reno. Mereka pun berpacaran meskipun harus LDR* an dengan
Reno.
Sudut Pandang : Orang pertama
Amanat : Janganlah
menyia-nyiakan cinta seseorang yang benar benar tulus denganmu
Ket :
*LDR :
Long Distance Relationship (Pacaran Jarak Jauh)
Komentar
Posting Komentar